Selasa, 28 Februari 2012

PENGUMUMAN HASIL AUDISI NASKAH STORY IN LOVELLY SCHOOL

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Berdasarkan hasil keputusan tim seleksi audisi naskah Story in Lovelly School (SLS) FLP Majalengka, maka dengan ini kami menyampaikan beberapa hal sebagai berikut. 1. Dalam perkembangan proses seleksi ada beberapa hal yang masih perlu dipertimbangkan tim seleksi mengenai naskah yang lolos. Kami memohon maaf sebesar-besarnya bahwa pada akhirnya kami memutuskan bahwa hasil audisi SLS stidak kami umumkan secara terbuka. 2. Peserta yang naskahnya lolos audisi SLS akan dihubungi langsung via email yang sama saat peserta mengirim naskahnya. 3. Panitia hanya menghubungi peserta yang naskahnya lolos. Oleh karena itu peserta yang tidak dihubungi panitia maksimal sampai tanggal 10 Maret 2012 dinyatakan tidak lolos seleksi. 4. Peserta yang naskahnya lolos dan telah menerima email panitia, diharapkan konfirmasinya dengan mengirim balasan email. 5. Hal-hal lain mengenai penerbitan buku dan lain sebagainya akan diberitakan melalui email oleh panitia kepada para peserta yang lolos. FLP Majalengka mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi semua peserta. Selamat bagi yang naskahnya telah terpilih dan tetap semangat bagi yang naskahnya belum terpilih. Demikian pengumuman hasil keputusan tim seleksi audisi naskah SLS FLP Majalengka. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perubahan metode pengumuman hasil seleksi. Salam, Tim Seleksi Naskah Audisi SLS FLP Majalengka

Minggu, 01 Mei 2011

BELAJAR NULIS SKENARIO

 

PENGERTIAN SKENARIO
Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah :
”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing his or her thing is the action. (1994:8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.

TEKNIK PENULISAN SKENARIO :

1. Inti Cerita

Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
  1. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”
  1. Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
  1. Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set upatau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :
Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.
Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending.
  1. Outline
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :
1. Di Kawasan Puncak :
1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,
1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,
1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat,
1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong,
1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,
1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
  1. Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene headingumumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exteriordigunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
  1. Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
  1. Dialog dan Parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkanparenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut :
8. INT. VILA PUNCAK - PAGI
Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam.
ALAM
(V.O)
Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap.

ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO
Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up
CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO
INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene
ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atauclose-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh
 
 
AME

Selasa, 05 April 2011

Diskret

Manusia hidup dengan keberlangsungan
Namun mereka sangat menyukai jeda bahkan kekosongan
Jeda-jeda yang memanjakan, melenakan, kosong yang melupakan

Sungguh ketika dimulai
Kita tak mampu menghentikan bilangan
Semua berhitung,
Lalu berapa banyak yang kita isi
Dan berapa banyak yang kita kosongkan...?!

(Ditulis ulang dari http://tafakurjiwa.blogspot.com/)

Senin, 04 April 2011

CAFE DAUN : "Markas FLP Zona Majalengka Utara

Berdasarkan hasil musyawarah anggota FLP Majalengka pada acara kumpul bareng di gedung Apindo, diputuskan FLP Majalengka di bagi 3 Zona. Pembagian zona tersebut diharapkan dapat memenuhi keinginan anggota FLP untuk melakukan pertemuan lebih inten. Pembagian zona diharapkan dapat mengatasi permasalahan jarak antar sesama anggota, sehingga pertemuan tidak lagi hanya terpokus di majalengka.

Untuk teman-teman yang berada di Lemah Sugih, Malausma, Maja, Cikijing, Cingambul dan daerah selatan lainnya, termasuk ke zona selatan yang berpusat di Talaga. Rajagaluh, Majalengka, Panyingkiran, Kadipaten dan sekitarnya masuk ke zona Tengah yang berpusat di Majalengka.Sedangkan untuk zona utara meliputi  Sumberjaya, Jatiwangi, Ligung, Palasah, Jatitujuh, Kertajati dan sekitarnya.

Khusus wilayah selatan, aktivitas FLP dapat dilakukan di Rumah Baca Asmanadia Majalengka di Desa Werasari Kecamatan Malausma dan Rumah Baca Teh Yanti di Talaga. Untuk wilayah tengah tetap di gedung Apindo dan zona utara ber"markas" di Cafe Daun Sumberjaya.

Semoga informasi ini bermanfaat.
Dan/

Minggu, 03 April 2011

KUMPUL BARENG FLP MAJALENGKA


Bertempat di Sekretariat FLP Majalengka (Gedung Apindo), acara Kumpul Bareng FLP Majalengka telah terlaksana. Hadir dalam acara tersebut beberapa pengurus FLP Majalengka antara lain, Kang OSDU (Oom Somara De Uci), Teh Gia (Owner Cafe Daun yang diamanahi sebagai sekretaris), Teh Lucki (bendahara) dan pengurus lainnya. 
Acara yang digelar hari minggu (3/4/2011) merupakan acara kumpul perdana pasca deklarasi Forum Lingkar Pena Majalengka 5 Maret lalu. Dalam acara tersebut selain sharing tentang dunia penulisan, juga dilakukan pemetaan wilayah.
Berdasarkan kesepakatan hasil musyawarah ditenntukan tiga zona FLP Majalengka. Zona tersebut terdiri dari Zona selatan yang bermarkas di Talaga, Zona tengah yang bermarkas di Majalengka dan Zona Utara yang bermarkas di Suberjaya.

Dalam kesempatan tersebut Oom Somara sebagai ketua FLP Majalengka sekaligus Owner Pustaka Kemuncen memberikan peluang bagi Anggota FLP untuk menerbitkan naskah berupa cerita tentang asal muasal desa-desa yang berada di kecamatan masing-masing. Sedangkan Teh Gya yang sudah malang melintang di dunia penulisan juga memberikan spirit kepada anggota-anggota FLP Majalengka untuk terus berkarya.  
 






Selasa, 22 Maret 2011

Sesuai dengan agenda FLP Majalengka bahwa minimal sebulan sekali akan di adakan acara kumpul bareng. Selain menjadi ajang silaturahmi, harapannya ajang ini bisa untuk :
1. Sharing tentang penulisan
2. Sharing tentang peluang tawaran penerimaan naskah dari penerbit
3. "Bantai" karya
4. Seleksi naskah sekaligus evaluasi perkembangan kemampuan menulis anggota pemula.

So....
Ini waktu yang ditunggu-tunggu,
Daftarkan segera untuk ikut acara kumpul bareng yg insyaAlloh akan dilaksanain pada :
Hari Minggu
Tanggal 3 april 2011
Jam. 09.30 sd selesai
Tempat : Gedung Apindo, sebelah selatan masjid Al Imam Majalengka

Syarat dan Ketentuan :
UNTUK ANGGOTA (YANG TERDAFTAR PADA ACARA DEKLARASI)
1. Bawa snack Masing2
2. Bawa karya masing-masing minimal tulisan Flash Fiction bisa juga puisi, lembar diary, curhat, surat, sebaiknya cerpen 
    atau artikel  (hardcopy/Boleh tulis tangan asalkan terbaca)
3. Berbusana santun
4. Bawa alat tulis



UNTUK CALON ANGGOTA BARU
1. Registrasi sebagai anggota FLP (Bisa online atau Offline) sebelum tanggal 1 April 2011
2. Membayar registrasi Rp. 20.000
3. Hadir dalam acara kumpul bareng
4. Bawa karya masing-masing minimal tulisan Flash Fiction bisa juga puisi, lembar diary, curhat, surat, sebaiknya cerpen 
    atau artikel  (hardcopy/Boleh tulis tangan asalkan terbaca)
5. Berbusana santun
6. Bawa alat tulis



Pendaftaran bisa di Cafe Daun Sumber Jaya
Persyaratan lain menyusul.
Terima kasih.

Kamu Ya Cuma Kamu

Hai kamu .....

kenapa sih kamu cuma diam disitu..
ayo kesini, duduk di dekatku
kita duduk di bangku itu...
jangan ragu dan malu
karena ku takkan menggigitmu...


lebih baik kita bercerita usir jemu ..
sama-sama menanti sesuatu..
yang entah kapan datangnya kita tak tahu..
karena saat ini cuma ada aku dan kamu,
jadi sebaiknya kita gunakan saat itu
selama apapun yang kamu mau


halo..kamu....ya kamu,
sampai kapan kamu mau membisu ?
sudahlah, jangan jadi kepala batu
walau kita berteman baru
tapi kau kan sudah tau aku ?


ya sudahlah kalau kamu tak mau
dan memilih untuk tetap membeku
yang pasti aku kan selalu terus menunggu
hingga suatu saat kamu mampu
untuk bercerita sesuatu kepadaku
pegang janjiku......
disini, dalam hatiku...
HANYA ADA KAMU ....

 

 

LYGIA NOSTALINA (SEKJEN FLP MAJALENGKA)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates